Lidah Tak Bertulang

Setelah lama g membuka laman ini karena lupa pasword&tak tersedianya kata yg bsa dituliskan…akhirnya bsa terbuka jg…Good Job!!
Bukan disaat yang tepat atau tidak tepat, tetapi di saat tersadar akan arti “Lidah tak bertulang” saya bsa buka blog ini kembali.

Mungkin terlambat sekali jika saya baru menyadari hal ini, tetapi mungkin akan jadi pembelajaran berharga jika saya bisa menyadari sekarang walau terlambat…Memang benar bicara itu gampang, memberikan solusi atau saran juga gampang bahkan memutuskan sesuatupun juga akan gampang jika otak dan hati terpenuhi dengan emosi. Semua itu hal yang sangat mudah dilakukan setiap manusia, tanpa harus memikirkan dampak apa yg dilakukan yang akhirnya menyesal kemudian hari. Wajar, tapi akan seperti tampak tidak wajar, jika hal tsb dilakukan untuk melukai diri sendiri dan orang lain dan akhirnya menyesal tak berhujung waktu bahkan waktu akan selalu jadi saksi bisu dimana sebuah keputusan berjalan sesuai atau tidak sesuai yang dipikirkannya.

Lidah tak bertulang…bagai syair atau puisi yang sering dibicarakan Penyair…
Maknanya luas, bahkan bisa seluas pikiran kita mengurai setiap maknanya…entah pernyataan negatif ataukah positif. Tetapi, tidak sedikit orang mengurai pernyataan negatif akan makna kalimat tersebut…

Kali ini mungkin saya dari salah satu yang menyesal akan cara kerja lidah saya memutuskan sesuatu, yg ternyata saya sendiri terluka karenanya. Lidah saya membuat keputusan yang saya pikir benar nantinya dan saya cukup kuat menerimanya. Ternyata setelah saya sadar, saya hanya manusia yang gampang tersulut emosi, yang akhirnya saya menyadari bahwa lidah saya tak bertulang (dalam konotasi negatif).

Bukan untuk saya sekedar curcol tanpa alasan dalam blog saya pribadi. Tapi saya ingin menyampaikan ke siapapun yang sengaja atau tidak sengaja membaca tulisan saya, bahwa berfikirlah terlebih dahulu di saat kalian bicara apalagi mengambil keputusan. Mungkin akan lebih baik diam sejenak, baru bicara atau memutuskan sesuatu tanpa emosi. Jangan mencoba untuk menantang, jika sebenarnya tantangan anda hanya untuk menyakiti diri anda sendiri dan untuk memperlihatkan bahwa anda bisa jauh lebih kuat atau tampak baik-baik saja di depan orang yg sedang anda yakinkan. Padahal semua yang anda lakukan itu cuma “bullshit”. Cobalah katakan dengan jujur, katakan dengan hati yang penuh damai&yakin bahwa semua akan baik-baik saja.

Harusnya kita sadar, Kita bukan Tuhan, yang tau apa yang akan terjadi setelah apa yang kita lakukan. Jangan terus salahkan “WAKTU”…karena waktu g akan mengubah segalanya, jika g da niat untuk kita mengubahnya atau proses untuk kita mau mewujudkan hasilnya. Waktu hanya penegas yang menegaskan sampai dimana proses atau perjalanan kita untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. So, Buat apa kita harus selalu bilang “biar waktu yang menjawabnya”…Apakah waktu bisa menjawab??Atau apakah waktu bisa menyelesaikan semuanya??(Kalau sya jadi waktu, sya akan merasa menyesal punya nama “waktu”).Waktu tu seperti Kado, yang setiap saat bisa jadi kejutan. Kejutan manis, kejutan mesterius atau kejutan pahit yang g akan bisa kita lupakan seumur hidup kita…Waktu, waktu dan waktu…waktulah yang bikin kita merasa masih hidup di dunia ini.

So Guys…mulailah berkomunikasi dgn benar entah ke siapapun itu, selalulah berprasangka baik, berkomunikasilah dengan benar dan mencoba menyelesaikan tanpa harus menunggu waktu…karena waktu belum tentu berpihak pada kita dan jangan pernah menyesal datang menghantui setiap waktu kita, karena waktu kita g untuk diri kita sendiri.

Keep Talking!! Cz “Lidah Tak Bertulang&Tak Berbekas Kata-Kata.”

About Rahmita Ika Sari

Always grateful for God. View all posts by Rahmita Ika Sari

Leave a comment